beritakalam.com_MORUT,–Ketua DPRD Morowali Utara, Hj. Warda Dg Mamala memanfaatkan hari libur dengan mengunjungi Pasar Sentral Kolonodale, Minggu (29/10/2023).
Kunjungan itu dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat khsusnya para pedagang di Pasar tersebut.
Kedatangan Hj. Warda Dg Mamala disambut meriah oleh para pedagang dan pengunjung Pasar Sentral Kolonodale.
Bahkan, Hj. Warda juga dengan ramah memenuhi permintaan sejumlah pedagang dan pengunjung pasar untuk berswafoto.
Hj. Warda Dg Mamala berkeliling di pasar dengan meninjau lapak pedagang sayur, ikan, pakaian, lokasi parkiran dan sungai yang berada di dekat pasar.
Dikunjungan itu, Hj. Warda juga berbincang dengan perwakilan pedagang seperti pedagang sayur yang berada dibelakang pasar.
“Ibu jualan kami kurang laku karena posisinya berada dibelakang, sementara lapak ikan berada di depan, dan bahkan banyak juga pedagang sayur sudah memilih berjualan di tepi jalan tepat didepan pasar,” keluh salah satu pedagang.
Ia menceritakan, ketika pengunjung pasar datang, mereka terlebih dahulu berbelanja sayur di depan kemudian ke lapak ikan, jadi otomatis jualan kami tidak lagi didatangi.
“Bukan kami iri bu, cuman karena tidak adilnya penghasilan dan kami kenapa bertahan di lapak ini, karena pemerintah daerah sudah bangunkan, kami butuh solusi bu,” jelasnya.
Menurut pedagang lain, kalau bisa bu diatur ulang, lapak pedagang ikan dipindahkan ke belakang tepatnya di tanggul tepi laut.
“Posisi penjual ikan disini bagus bu, air dekat dan limbahnya bisa juga mengalir ke laut serta tidak bau, kalau sudah pindah kami pedagang sayur ditata didepan,” katanya sambil menunjuk lokasi.
Usai menyerap unek-unek pedagang sayur, Hj. Warda kemudian bertolak ke los ikan. Ditempat itu, para pedagang juga sepakat apa yang disampaikan pedagang sayur.
Meski begitu kata Hj. Warda merespon unek-unek pedagang, ini tidak bisa diatur seperti itu, jika tempat jualan pedagang tidak dibangun terlebih dahulu.
“Tempat penjualan ikan sebaiknya dibangun terlebih dahulu kemudian dipindahkan, kalau pedagang ikan disuruh pindah tanpa dibuatkan tempat pasti mereka menolak,” ungkapnya.
“Nanti hari selasa kita bahas di DPRD dengan mengundang Dinas terkait, untuk bagaimana pasar ini kita tata dengan baik, agar pedagang dan pembeli nyaman,” sambungnya lagi disambut teriakan pedagang, “Oppo ki bu, kami dibelakang ta”.
Tak sampai disitu, ia meninjau sungai yang berada di depan pasar yang saat ini kondisinya sudah mengalami pendangkalan dan bahkan terlihat para pedagang sudah membangun diatas sungai.
“Sungai ini harus dikeruk, bahaya kalau kondisinya seperti ini bisa menimbulkan banjir,” terangnya.
Usai meninjau sungai, Hj. Warda Dg Mamala kembali meninjau kondisi lost pedagang pakaian.
Ditempat itu, para pedagang keluhkan atap bangunan yang bocor dan kondisi bangunan kumuh.
“Setiap hujan, dagangan kami basah, lantai becek, kami sudah berulang kali menambal atap menggunakan uang pribadi hasil patuangan dengan pedagang,” keluhnya.
Merespon hal itu, sabar ki, nanti awal tahun depan kita usulkan untuk merehap bangunan ini, janji Warda.
“Terima kasih bu, ini yang kami harapkan dan kami bersyukur ibu ketua sudah mengunjungi tempat kami,” timpa salah salah satu pedagang.
Sumber INPUTRAKYAT